> Selamat Datang Di zona Edukasi belajar online . silakan menjelajah dan jangan lupa tinggalkan jejak di Chatbox/BukuTamu . Maaf Kalo Artikel Kami Belum Lengkap . Kami Menerima Request Artikel :) |please, Help Share :)|

Sabtu, 02 Juni 2012

Peranan Internet Service Provider





Internet Service Provider (ISP) atau Penyelenggara Jasa Internet (PJI) adalah sebuah perusahaan atau sebuah organisasi yang menyediakan jasa layanan koneksi akses internet untuk perseorangan, perkantoran, kampus, sekolah, dan lain - lain. Peran ISP adalah menghubungkan user atau pengguna jasa akses internet dengan jaringan internet international, maka anda harus mendaftarkan diri anda ke salah satu ISP sebelum menggunakan internet. Jenis layanan dan biaya yang diberikan kepada setiap pelanggan suatu ISP berbeda - beda antara pelanggan yang satu dengan yang lain, hal ini tergantung dari paket layanan internet yang dipilih oleh pelanggan tersebut.
        Penyedia layanan internet pertama kali di Indonesia adalah TELKOM dengan produk TelkomNet Instan. Perusahaan yang pertama kali menggunakan jasa Telkom ini adalah PT. Indo Internet yang sekarang menjadi IndoNet. Perusahaan ini memanfaatkan media kabel milik telkom untuk melayani pelanggannya pada tahun 1994. Internet mulai menjadi semakin ramai pada tahun 1995. Banyak perusahaan penyelenggara layanan internet namun terbatas pada teknologi kabel telepon saja yang paling populer dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Sekitar tahun 1999 sudah ada perusahaan yang melayani penggunaan teknologi nirkabel (tanpa kabel) atau Wireless Fidelity (WiFi) pada frekuensi radio 2,4 GHz. Maka secara umum dapat dikategorikan berdasarkan media teknologinya menjadi:

  1. Media Kabel (Cable), contohnya kabel telepon, serat optik, HFC
  2. Media Nirkabel (Wireless), contohnya WiFi, satelit, WiMax, GPRS, 3G, 3,5G/HSDPA
      Saat ini sudah banyak perusahaan penyedia jasa layanan seluler yang mengeluarkan layanan internet atau ISP, baik berupa modem maupun layanan internet langsung darihandphone. Layanan seluler ini dibagi menjadi AMPS (zaman dahulu), GSM dan CDMA. Apabila suatu perusahaan seluler ingin menyediakan layanan ISP maka perusahaan tersebut harus memiliki perizinan dari DepKomInfo di bagian DitJenPosTel.
       Untuk menikmati layanan GSM dan CDMA, kita hanya perlu memiliki handphone yang mendukung penggunaan Modem (MOdulator-DEModulator) dan kartu perdana seluler. Namun apabila kamu ingin mendapatkan akses yang cukup cepat hingga 7,2 Mbps (Mebabit per-second) maka gunakan teknologi HSDPA (High Speed Data Packet Access). Modem HSDPA yang tersedia saat ini berkirar harga 750 ribu rupiah hingga 4 juta rupiah. Saat ini perusahaan seluler yang menyediakan layanan ISP, yaitu :
       Saat ini Telkom telah mengeluarkan layanan akses internet dengan modem eksternal yang disebut dengan Telkom SpeedySpeedy adalah brand dari layanan akses internet end-to-end untuk penggunaan di residensial atau bisnis kecil dan menengah yang berbasis akses kabel tembaga yang menggunakan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Layanan ini memberikan jaminan kecepatan sesuai dengan paket layanan yang digunakan dari modem pelanggan sampai ke BRAS (broadband remote access server) dengan pilihan kecepatan akses 1 Mbps per line. Sebagai perbandingan, kecepatan akses teknologi dial-up yang digunakan oleh layanan Telkomnet Instan adalah 56 kbps per line.        Selain itu semua, saat ini layanan internet murah adalah menggunakan media WiFi. Januari Tahun 2005 pemerintah telah membebaskan penggunaan frekeunsi 2,4 GHz untuk keperluan masyarakat umum. Perangkat keras WiFi mudah ditemukan di pasaran dengan harga yang relatif murah. Sekarang banyak tempat - tempat umum yang menyediakan WiFi seperti cafe, restoran, taman, KFC, dan lain - lain. Apabila kita hanya ingin memanfaatkan layanan WiFi yang ada maka yang perlu kita miliki hanya seperangkat komputer atau laptop atau bisa juga notebook yang memiliki teknologi WiFi di dalamnya. Tetapi apabila kita yang ingin memiliki layanan WiFi sendiri maka tentunya kita harus menghubungi ISP yang bersangkutan. ISP yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi ini adalah yang terbanyak. Hal ini dikarenakan:
  • Dukungan dari vendor perangkat yang sangat banyak dan beragam hingga mampu menurunkan biaya pembangunan infrastrukturnya. Bahkan saat ini ada beberapa perangkat buatan lokal Indonesia yang cukup baik dan murah untuk digunakan
  • Sudah banyaknya perangkat komputer personal dan Laptop yang mendukung penggunaan WiFi atau lebih dikenal dengan istilah Hotspot
        Biasanya pengguna WiFi yang tinggal didaerah perkotaan yang padat dengan gedung tinggi atau bangunan-bangunan besar, memiliki satu hambatan yang bisa saja terjadi. Karena teknologi WiFi mewajibkan kondisi bebas pandangan antara lokasi pengguna dan lokasi pusat akses (BTS ~ Base Transceiver Station). Tidak seperti teknologi GSM/CDMA/GRPS/HSDPA yang menggunakan frekuensi rendah (800, 900, 1800 MHz) yang dapat merambat seperti frekuensi radio FM/AM. Hambatan lain bagi yang pengguna WiFi yang tinggal di daerah perkotaan adalah padatnya arus lalu lintas frekuensi 2,4 GHz tersebut karena kurang tertatanya pengaturan penggunaan frekuensi tersebut sehingga terjadilah interferensi, tampaknya inilah yang dikhawatirkan oleh pemerintah saat membebaskan frekuensi ini. Apabila sebuah ISP memiliki layanan WiFi pada frekuensi lain misal 5,8 GHz maka sebaiknya meminta mereka untuk menggunakan frekuensi ini karena saat ini ISP harus memiliki izin untuk menggunakannya, sehingga masalah interferensi harusnya tidak perlu terjadi. 
        Di bawah ini saya coba untuk bandingkan teknologi layanan internet berdasarkan medianya dari beberapa tinjauan:
  1. Kabel Telepon
    • Biaya awal: murah, modam analog internal kisaran minimal harga 175 ribu
    • Biaya bulanan: murah sesuai pemakaian atau pilihan paket namun tidak termasuk pulsa telepon
    • Kecepatan akses: 56 kbps maksimal, rata-rata 36 kbps
    • Jangakuan: terbatas pada jalur kabel telepon
  2. Kabel Serat Optik
    • Biaya awal: mahal, tidak untuk perseorangan di rumah
    • Biaya bulanan: mahal
    • Kecepatan akses: hingga 100 mbps efektif
    • Jangkauan: terbatas jalur kabel optik
  3. Kabel Modem (HFC)
    • Biaya awal: murah, kabel modem kisaran 750 ribu hingga 2 juta rupiah
    • Biaya bulanan: murah, biasanya ada bonus TV kabel
    • Kecepatan akses: hingga 2 mbps
    • Jangkauan: terbatas pada jalur kabel
  4. xDSL (ADSL/SDSL/HDSL)
    • Biaya awal: murah
    • Biaya bulanan: murah untuk paket terbatas, relatif sedang untuk paket tak terbatas
    • Kecepatan akses: hingga 384 kbps (Speedy), teknologinya sendiri bisa hingga 24 Mbps
    • Jankauan: terbatas pada jalur kabel dan dukungan sirkuit
  5. WiFi (802.11a/b/g)
    • Biaya awal: murah (hanya wireless radio, antena dan perlengkapannya), jika butuh tower maka akan jadi cukup mahal
    • Biaya bulanan: murah
    • Kecepatan akses: hingga 54 Mbps (802.11a/g), hingga 11 Mbps (802.11b)
    • Jangkauan: luas, hingga 30 km efektif
  6. WiMax (802.16)
    • Biaya awal: mahal
    • Biaya bulanan: belum ada data hingga saat ini
    • Kecepatan akses: hingga 72 Mbps
    • Jangkauan: luas, mencapai 50 km efektif hingga 75 km
  7. Microwave Link
    • Biaya awal: mahal untuk perseorangan
    • Biaya bulanan: mahal untuk perseorangan
    • Kecepatan: 6 Mbps hingga 600 Mbps
    • Jangkauan: terbatas
  8. GRPS pada GSM/CDMA
    • Biaya awal: murah, kisaran harga sama dengan harga telepon genggam kelas menengah
    • Biaya bulanan: murah
    • Kecepatan akses: 115 kbps maksimal, rata-rata 32 kbps
  9. 3G/3,5G/HSDPA
    • Biaya awal: murah untuk 3G, masih mahal untuk modem HSDPA yang bagus
    • Biaya bulanan: mahal karena semua paket adalah terbatas
    • Kecepatan akses: 3,6 Mbps hingga 7,2 Mbps, rata-rata 1-2 Mbps
  10. VSAT/TDMA
    • Biaya awal: mahal, kisaran 80 juta hingga 250 juta rupiah)
    • Biaya bulanan: mahal
    • Kecepatan akses: hingga 45 Mbps
  11. DVB (two-way) frekuensi Ku-Band dan C-Band pada satelit
    • Biaya awal: mahal
    • Biaya bulanan: mahal untuk perseorangan
    • Kecepatan akses: 512 kbps efektif
  12. DVB (one-way) frekuensi S-Band pada satelit
    • Biaya awal: murah (sama dengan beli parabola TV, kisaran 1-3 juta rupiah)
    • Biaya bulanan: murah, karena hanya bisa 1 arah atau downlink
    • Kecepatan akses: hingga 45 Mbps
        Beberapa sarat mutlak yang harus dimiliki oleh ISP adalah sebagai berikut:
  1. Memiliki izin resmi dari Ditjen Postel Depkominfo RI seperti izin prinsip, izin laik operasi dan izin penyelenggaraan modern
  2. Memiliki SLA (Service Level Agreement) setidaknya 95% dalam sebulan
  3. Memiliki layanan 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari setahun
  4. Memiliki tenaga dukungan teknis (technical support) yang melayani 24 jam sehari
  5. Memiliki Kantor resmi atau perwakilan di kota yang bersangkutan
  6. Memiliki kontrak layanan minimal sesuai dengan SLA untuk memudahkan proses hukum, berlangganan, mekanisme komplain dan restitusi
  7. Tergabung dalam asosiasi PJI, di Indonesia adalah Asosiasi Penyelenggaran Jasa Internet Indonesia (AJII)

0 komentar:

Posting Komentar